ulfiee


Rabu, 26 September 2012

seni rotan


Menjadi ahli dalam satu bidang tertentu sudah barang tentu sangatlah menyenangkan. Sebab, dengan keahlian tersebut, selain kita dapat memuaskan diri sendiri, kita juga dapat memuaskan orang lain yang menyukai bidang tersebut. Apalagi jika keahlian yang dimiliki itu selalu ditularkan kepada orang lain di sekitar kita.
2008082929
Ilmu dan keahlian yang selalu ditularkan kepada orang lain itu bisa membuat seseorang diakui, dikenal dan dihargai masyarakat, tidak hanya masyarakat di negeri sendiri tetapi juga masyarakat di seantero dunia. Sikap itulah yang senantiasa akan membuat seseorang selalu dikenang masyarakat karena jasa baik yang telah ditorehkan semasa hidupnya.
Rupanya filosofi inilah yang dipegang teguh oleh I Gusti Putu Geria, seorang ahli dalam pembuatan barang kerajinan anyaman dari bambu, rotan dan daun lontar yang sudah berpuluh-puluh tahun menggeluti dunia kerajinan anyaman dari bahan-bahan alam tersebut.
Keahlian dalam membuat barang kerajianan anyaman diperoleh I Gusti Putu Geria secara autodidak dari para perajin pendahulunya yang ada di sekitar tempat tinggalnya dengan cara belajar sambil bekerja. Gusti Geria, demikian panggilan akrab pakar kerajinan anyaman asal Pulau Dewata yang satu ini, sudah belajar menganyam bambu dan rotan sejak usia kanak-kanak ketika jaman penjajahan Jepang.
Berkat keseriusan, ketekunan dan kerja keras dalam mempelajari pembuatan barang kerajinan anyaman, Gusti Geria setahap demi setahap mampu menguasai teknik pembuatan barang kerajinan anyaman secara nyaris sempurna. Dengan modal keseriusan, ketekunan dan kerja keras serta ditambah dengan kemampuan berinovasi dalam mencipatkan kreasi-kreasi baru, Gusti Geria pun berhasil mengembangkan berbagai desain produk anyaman bambu, rotan dan daun lontar yang sangat indah dan kreatif. Kini sudah lebih dari ratusan desain barang kerajinan anyaman yang telah diciptakan Gusti Geria. Namun tidak satu pun dari ratusan desain produk kerajinananyaman itu yang dipatenkan Gusti Geria.
Tampaknya Gusti Geria sengaja untuk tidak mempatenkan berbagai desain barang kerajinan anyamannya walaupun dirinya mengetahui persis konsekuensi dari tidak adanya perlin-dungan paten untuk produk ciptaanya itu. Sebab, desain-desain barang kerajinan anyaman yang baik dan berkualitas dapat dengan cepat ditiru para perajin lainnya. Apalagi di Pulau Bali banyak sekali perajin yang memiliki keahlian tinggi dalam anyam menganyam sehingga sudah bukan rahasia lagi kalau praktek jiplak menjiplak itu mudah sekali terjadi walaupun hanya dengan cara melihat barang aslinya sekali saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar