Lir ilir, lir ilir, tanduré wus sumilir
tak ijo royo-royo tak sengguh temantèn anyar
Cah angon, cah angon, pènèkna blimbing kuwi
Lunyu lunyu yo pènèken kanggo mbasuh dodotiro
dodotiro, dodotiro, kumitir bedhah ing pinggir
Dondomana j’rumatana kanggo séba mengko soré
mumpung padhang rembulané, mumpung jembar kalangané.
yo surako surak hiyo.
tak ijo royo-royo tak sengguh temantèn anyar
Cah angon, cah angon, pènèkna blimbing kuwi
Lunyu lunyu yo pènèken kanggo mbasuh dodotiro
dodotiro, dodotiro, kumitir bedhah ing pinggir
Dondomana j’rumatana kanggo séba mengko soré
mumpung padhang rembulané, mumpung jembar kalangané.
yo surako surak hiyo.
Bahkan pada jaman dahulu ternyata dii tanah Jawa sudah mengenal
lagu permainan. Saya dulu juga masih sering bermain bersama dengan
teman-teman masa kecil saya dengan lagu ini. Lagu ini berjudul,
CUBLAK CUBLAK SUWENG. Dalam permainan ini, beberapa anak
berkumpul membuat sebuah lingkarang kecil dan bergandengan tangan
satu sama lain.. Seorang anak yang kalah saat melakukan Hom
Pim Pa, akan menjadi pencari batu. Ya... Karena di dalam
permainan ini, anak yang kalah tersebut akan mencari batu yang
disembunyikan oleh anak-anak yang membentuk lingkarang. Saat lagu
dinyanyikan, batu kecil tersebut akan di oper dari satu teman ke
teman yang lainnya (kadang ada beberapa anak yang hanya pura-pura
mengoper, padahal batu tersebut masih ada di tangannya).
lagu permainan. Saya dulu juga masih sering bermain bersama dengan
teman-teman masa kecil saya dengan lagu ini. Lagu ini berjudul,
CUBLAK CUBLAK SUWENG. Dalam permainan ini, beberapa anak
berkumpul membuat sebuah lingkarang kecil dan bergandengan tangan
satu sama lain.. Seorang anak yang kalah saat melakukan Hom
Pim Pa, akan menjadi pencari batu. Ya... Karena di dalam
permainan ini, anak yang kalah tersebut akan mencari batu yang
disembunyikan oleh anak-anak yang membentuk lingkarang. Saat lagu
dinyanyikan, batu kecil tersebut akan di oper dari satu teman ke
teman yang lainnya (kadang ada beberapa anak yang hanya pura-pura
mengoper, padahal batu tersebut masih ada di tangannya).
Secara lengkap, beginilah lirik lagu tersebut:
Cublak cublak suweng
Suwenge ting gelèntèr
Mambu ketundhung gudèl
Pak empong lera-léré
Sapa ngguyu ndelikkaké
Sir sir pong dhelé gosong
Sir sir pong dhelé gosong
Cublak cublak suweng
Suwenge ting gelèntèr
Mambu ketundhung gudèl
Pak empong lera-léré
Sapa ngguyu ndelikkaké
Sir sir pong dhelé gosong
Sir sir pong dhelé gosong
Pada jaman dahulu, lagu tersebut sering dinyanyikan pada acara
Wayang Kulit ( yang mungkin kalau di jaman sekarang, secara kuantitas
penontonnya bisa disamakan dengan penonton gedung bioskop). Karena
liriknya lucu dan sarat makna, maka lagu ini bisa membawa
suasana menjadi santai. Tidak hanya bagi anak-anak yang biasa
menyanyikan lagu ini pada saat bermain, namun juga para orang
tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar