ulfiee


Kamis, 11 Oktober 2012

Seni Ukir Jepara




LEGENDA

Dikisahkan seorang ahli seni pahat dan lukis bernama Prabangkara yang hidup pada masa Prabu Brawijaya dari Kerajaan Majapahit, pada suatu ketika sang raja menyuruh Prabangkara untuk membuat lukisan permaisuri raja sebagai ungkapan rasa cinta beliau pada permaisurinya yang sangat cantik dan mempesona.
Lukisan permaisuri yang tanpa busana itu dapat diselesaikan oleh Prabangkara dengan sempurna dan tentu saja hal ini membuat Raja Brawijaya menjadi curiga karena pada bagian tubuh tertentu dan rahasia terdapat tanda alami/khusus yang terdapat pula pada lukisan serta tempatnya/posisi dan bentuknya persis. Dengan suatu tipu muslihat, Prabangkara dengan segala peralatannya dibuang dengan cara diikat pada sebuah laying-layang yang setelah sampai di angkasa diputus talinya.
Dalam keadaan melayang-layang inilah pahat Prabangkara jatuh di suatu desa yang dikenal dengan nama Belakang Gunung di dekat kota Jepara.
Di desa kecil sebelah utara kota Jepara tersebut sampai sekarang memang banyak terdapat pengrajin ukir yang berkualitas tinggi. Namun asal mula adanya ukiran disini apakah memang betul disebabkan karena jatuhnya pahat Prabangkara, belum ada data sejarah yang mendukungnya.

SEJARAH

1. Pada masa pemerintahan Ratu Kalinyamat, terdapat seorang patih bernama Sungging Badarduwung yang berasal dari Campa (Kamboja) ternyata seorang ahli memahat pula. Sampai kini hasil karya Patih tersebut masih bisa dilihat di komplek Masjid Kuno dan Makam Ratu Kalinyamat yang dibangun pada abad XVI.
2. Keruntuhan Kerajaan Majapahit telah menyebabkan tersebarnya para ahli dan seniman hindu ke berbagai wilayah paruh pertama abad XVI. Di dalam pengembangannya, seniman-seniman tersebut tetap mengembangkan keahliannya dengan menyesuaikan identitas di daerah baru tersebut sehingga timbulah macam-macam motif kedaerahan seperti : Motif Majapahit, Bali, Mataram, Pajajaran, dan Jepara yang berkembang di Jepara hingga kini.

Senin, 01 Oktober 2012

seni rupa nusantara

I. SENI RUPA NUSANTARA
Pengertian dari seni Nusantara adalah beragam bentuk kesenian yang tumbuh dan berkembang di masing-masing daerah yang ada di seluruh wilayah Indonesia.  Ragam bentuk kesenian Nusantara tumbuh sebagai hasil olah budaya masyarakat yang hidup disuatu wilayah sesuai dengan adat istiadat dan kondisi lingkungannya.  Dari sekian banyak bentuk kesenian yang berkembang, salah satunya adalah bentuk karya seni rupa.
Bentuk karya seni rupa setiap daerah tidak sama, semua mempunyai ciri khas yang berbeda dengan daerah lain.  Hal ini dikarenakan karya seni rupa yang dihasilkan merupakan bentuk pengolahan gagasan, teknik, media maupun keahlian dari masyarakat yang mem-buatnya.
Meskipun bentuknya sangat beragam, kalian masih dapat menikmati keindahan dari beragam bentuk karya seni rupa daerah tersebut.  Mengapa ?  Karena seni mempunyai bebe-rapa sifat sebagai berikut :
a. Kreatif
Kemampuan untuk mengubah atau membuat sesuatu yang belum pernah ada.
b. Individu / kelompok
Ciri khas yang melekat pada sebuah karya yang membedakannya dengan hasil karya orang lain atau kelompok masyarakat lain.
c. Perasaan
Penciptaan seni selalu melibatkan emosi, ekspresi dan perasaan.
d. Abadi
Keindahan atau kesan yang disampaikan sipencipta karya akan diterima oleh orang yang melihat atau mendengarnya.  Hal ini akan bertahan dalam waktu yang lama tergantung pada keindahan yang dihasilkan.
e. Umum
Tidak mengenal batasan wilayah.  Seni dapat diterima secara umum oleh segala bangsa, bahasa berlaku sepanjang waktu.
Berdasarkan dimensinya
Karya seni rupa dibedakan menjadi dua yaitu karya 2 dimensi dan karya 3 dimensi.  Pengertian dimensi adalah ukuran yang meliputi panjang, lebar dan tinggi atau volume. Karya seni yang mempunyai tiga ukuran disebut karya 3 dimensional atau tri matra, sedangkan karya seni yang hanya mempunyai dua ukuran yaitu panjang dan lebar disebut karya seni 2 dimensional.
Berdasarkan Kegunaannya
Karya seni yang dihasilkan manusia tidak semata-mata untuk keindahan saja, tetapi beberapa diantaranya dibuat untuk digunakan sebagai kebutuhan atau kelengkapan hidup.  Sehingga karya seni dibedakan menjadi dua yaitu karya seni rupa murni dan karya seni rupa terapan.
a.       Aplied art / Useful Art (Seni Terapan)
Yaitu karya seni yang dibuat selain untuk segi keindahan juga digunakan sebagai alat kebutuhan sehari-hari.  Dapat dikatakan, karya seni ini mempunyai fungsi ganda.  Contohnya : meja, kursi, sepatu, arsitektur bangunan, gerabah dan sebagainya.
b.      Pure Art / Fine Art  (Seni Murni)
Yaitu karya seni yang dibuat hanya untuk kebutuhan batin saja.  Pembuatannya hanya bertujuan untuk pemenuhan rasa keindahan dan kebutuhan ekspresi seniman saja.  Contohnya : lukisan dan patung karya para seniman

Seni Rupa Murni & Terapan dari 33 Provinsi di Indonesia

Seni Rupa Murni & Terapan dari 33 Provinsi di Indonesia

I.      PENGERTIAN
Seni rupa  :  cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. 
Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garisbidangbentuk,volumewarnatekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika. Unsur-unsur rupa tersebut tersusun menjadi satu dalam sebuah pola tertentu. Bentuk karya seni rupa merupakan keseluruhan unsur-unsur rupa yang tersusun dalam sebuah struktur atau komposisi yang bermakna. Unsur-unsur rupa tersebut bukan sekedar kumpulan atau akumulasi bagian-bagian yang tidak bermakna, akan tetapi dibuat sesuai dengan prinsip tertentu. Makna bentuk karya seni rupa tidak ditentukan oleh banyak atau sedikitnya unsur-unsur yang membentuknya, tetapi dari sifat struktur itu sendiri. Dengan kata lain kualitas keseluruhan sebuah karya seni lebih penting dari jumlah bagian-bagiannya.
Karya seni rupa dapat dibagi menjadi dua, yaitu  :
1.       Karya Seni Rupa 2 Dimensi
Karya seni rupa yang hanya memiliki dimensi panjang dan lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah pandang saja.
Contohnya, seni lukis, seni grafis, seni ilustrasi, relief dan sebagainya.
2.       Karya Seni Rupa 3 Dimensi
Karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi, atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang.
Contoh : seni patung, seni kriya, seni keramik, seni arsitektur dan berbagai desain produk.
Seni Rupa dilihat dari segi fungsinya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu  :
1.       Seni Murni
Karya seni rupa yang dibuat semata-mata untuk memenuhi kebutuhan artistik.
Orang mencipta karya seni murni umumnya berfungsi sebagai sarana untuk mengekspresikan cita rasa estetik. Kebebasan berekspresi dalam seni murni sangat diutamakan.
Yang tergolong dalam seni murni yaitu : seni lukis, seni patung, seni grafis dan sebagian seni kerajinan.
2.       Seni Terapan atau Seni Pakai (applied art)
Karya seni rupa yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan praktis.
Contoh seni terapan yaitu : arsitektur, poster, keramik, baju, sepatu, dan lain-lain.
Dalam pembuatan seni pakai biasanya faktor kegunaan lebih diutamakan daripada faktor keindahan atau artistiknya. Membuat karya seni terapan tampak lebih sulit dibandingkan karya seni murni. Hal itu mungkin karena membuat karya seni murni terasa lebih bebas dibanding membuat karya seni terapan karena tidak memperhitungkan fungsi. Akan tetapi sering pula terjadi sebaliknya, melukis bisa lebih sulit daripada membuat rumah tinggal.
II.         CONTOH SENI MURNI DAN SENI TERAPAN 33 PROVINSI DI INDONESIA
1.       PROVINSI  NANGGROE  ACEH  DARUSSALAM  (NAD)
a.       Seni Murni  :
*      Tari Saman 
        (seni murni : Tari Saman)
Telah tumbuh dan berkembang di daerah Aceh Tengah khususnya dalam masyarakat Gayo.
*      Tari Seudati
        (Seni murni : Tari Seudati)
*      Ulos (kain songket)
Ulos kini hanya digunakan pada upacara-upacara tertentu, meskipun demikian, semangat untuk melestarikan Ulos tetap diupayakan agar Ulos tak menghilang begitu saja ditelan perubahan jaman.
Salah satunya adalah upaya untuk membuat Ulos lebih nyaman digunakan dengan mengembangkan material yang digunakan untuk membuat Ulos. Dari benang katun kasar, mulai diganti ke serat yang lebih halus sehingga makin nyaman untuk digunakan.
*      Pakaian Adat Aceh
Pakaian adat Aceh dilengkapi dengan beberapa macam pernik  yang biasa selalu dikenakan pada acara-acara tertentu. Pernik-pernik tersebut antara lain :
Keureusang
Keureusang adalah perhiasan yang memiliki ukuran panjang 10 Cm dan lebar 7,5 Cm. Perhiasan dada yang disematkan di baju wanita (sejenis bros) yang terbuat dari emas bertatahkan intan dan berlian. Bentuk keseluruhannya seperti hati yang dihiasi dengan permata intan dan berlian sejumlah 102 butir. Keureusang ini digunakan sebagai penyemat baju (seperti peneti) dibagian dada. Perhiasan ini merupakan barang mewah dan yang memakainya adalah orang-orang tertentu saja sebagai perhiasan pakaian harian.
Phatam Dhoe
Phatam Dhoe adalah salah satu perhiasan dahi wanita Aceh. Biasanya dibuat dari emas/perak yang disepuh emas. Bentuknya seperti mahkota. Terbagi atas tiga bagian yang satu sama lainnya dihubungkan dengan engsel. Di bagian tengah terdapat ukuran kaligrafi dengan tulisan-tulisan Allah dan di tengahnya terdapat tulisan Muhammad motif ini disebut Bungong Kalimah yang dilingkari ukiran bermotif bulatan-bulatan kecil dan bunga.
Peuniti
Peuniti ialah Seuntai Peun iti yang terbuat dari emas; terdiri dari tiga buah hiasan motif Pinto Aceh. Motif Pinto Aceh dibuat dengan ukiran piligran yang dijalin dengan motif bentuk pucuk pakis dan bunga. Pada bagian tengah terdapat motif  boheungkot (bulatan-bulatan kecil seperti ikan telur). Motif Pinto Aceh ini diilhami dari bentuk pintu Rumah Aceh yang sekarang dikenal sebagai motif ukiran khas Aceh. Peuniti ini dipakai sebagai perhiasan wanita, sekaligus sebagai penyemat baju.
Simplah
Simplah merupakan suatu perhiasan dada untuk wanita. Terbuat dari perak sepuh emas. Terdiri dari 24 buah lempengan segi enam dan dua buah lempengan segi delapan. Setiap lempengan dihiasi dengan ukiran motif bunga dan daun serta permata merah di bagian tengah. Lempengan-lempengan tersebut dihubungkan dengan dua untai rantai. Simplah mempunyai ukuran panjang dan lebar masing-masing 51 cm.
Subang Aceh
Subang Aceh memiliki diameter dengan ukuran 6 cm. Subang terbuat dari emas dan permata. Bentuknya seperti bunga matahari dengan ujung kelopaknya yang runcing-runcing. Bagian atas berupa lempengan yang berbentuk bunga Matahari disebut "Sigeudo Subang". Subang ini disebut juga subang bungong mata uro.
Taloe Jeuem
Seuntai tali jam yang terbuat dari perak sepuh emas. Terdiri dari rangkaian cincin-cincin kecil berbentuk rantai dengan hiasan bentuk ikan (dua buah) dan satu kunci. Pada kedua ujung rantai terdapat kait berbentuk angka delapan. Tali jam ini merupakan pelengkap pakaian adat laki-laki yang disangkutkan di baju.
b.      Seni Terapan  :
*      Rumah Aceh (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
*      Rencong (berfungsi sebagai senjata)
(Seni pakai : Rencong)
*      Songket (berfungsi sebagai pakaian adat)
*      Kain tenun
*      Tombak Aceh (digunakan dalam upacara kebesaran raja)
2.       PROVINSI  SUMATERA  UTARA  (SUMUT)
a.       Seni Murni   :
*      Tari Piring
*      Tari Payung
*      Tari Tor Tor
*      Tari Serampang Dua Belas
(Seni murni : Tari Serampang Dua Belas)
b.      Seni Terapan  :
*      Rumah Balai Batak Toba (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
*      Piso Surit (berfungsi sebagai senjata)
*      Piso Gaja Dompak (berfungsi sebagai senjata)
*      Lumpang
        (Seni terapan : lumpang)
3.       PROVINSI  SUMATERA  BARAT  (SUMBAR)
a.       Seni Murni  :
*      Tari Piring
*      Tari Payung
b.      Seni Terapan  :
*      Rumah gadang (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
*      Karih (berfungsi sebagai senjata)
*      Ruduih (berfungsi sebagai senjata)
*      Piarit (berfungsi sebagai senjata)
*      Kain tenun
(Seni pakai : kain tenun)
*      Jam  Gadang (berfungsi untuk menunjukan waktu)

(Seni terapan : Jam Gadang)
4.       PROVINSI  BENGKULU
a.       Seni Murni  :
*      Tari Andun
*      Tari Bidadari
*      Tari Teminang Anak
b.      Seni Terapan  :
*      Rumah Bubungan Lima (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
*      Kuduk (berfungsi sebagai senjata)
*      Badik (berfungsi sebagai senjata)
*      Rudus (berfungsi sebagai senjata)
*      Keris (berfungsi sebagai senjata)
5.       PROVINSI RIAU
a.       Seni Murni  :
*      Tari Joget Lambak
b.      Seni Terapan  :
*      Rumah Melayu Selaso Jatuh Kembar (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
*      Pedang Jenawi  (berfungsi sebagai senjata)
*      Badik Tumbuk Lado (berfungsi sebagai senjata)
*      Candi Muara Takus

 
(Seni terapan : Candi Muara Takus) 
Merupakan candi tertua di Pulau Sumatera.
6.       PROVINSI  KEPULAUAN  RIAU
a.       Seni Murni  :
*      Tari Tandak
*      Tari Tori Joged Lambak
b.      Seni Terapan  :
*      Rumah Melayu Selaso Jatuh Kembar (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
*      Pedang Jenawi (berfungsi sebagai senjata)
*      Badik Tumbuk Lado (berfungsi sebagai senjata)
(Seni terapan : senjata badik tumbuk lado)
7.       PROVINSI  JAMBI
a.       Seni Murni  :
*      Tari Sekapur Sirih

(Seni murni : Tari Sekapur Sirih)
*      Tari Selampit Delapan
b.      Seni Terapan  :
*      Rumah Panggung (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
*      Badik Tumbuk Lada (berfungsi sebagai senjata)
 
8.       PROVINSI  SUMATERA  SELATAN  (SUMSEL)
a.       Seni Murni  :
*      Tari Tanggal
*      Tari Putri Bekhusek
b.      Seni Terapan  :
*      Rumah limas (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
*      Tombak Trisula (berfungsi sebagai senjata)
 
(Seni terapan : Tombak Trisula)
9.       PROVINSI  LAMPUNG
a.       Seni Murni  :
*      Tari Jangget
*      Tari Malinting
b.      Seni Terapan  :
*      Nuwo Sesat (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
*      Terapang (berfungsi sebagai senjata)
(Seni terapan :  senjata terapan)
*      Pehduk Payan (berfungsi sebagai senjata)
10.   PROVINSI  KEPULAUAN  BANGKA  BELITUNG
a.       Seni Murni  :
*      Tari Tanggai
*      Tari Zapin
*      Tari Campak
*      Kain cual
(Seni murni : kain cual)
b.      Seni Terapan  :
*      Rumah Panggung (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
*      Rumah Limas (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
*      Rumah Rakit (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
*      Parang Bangka (berfungsi sebagai senjata)
*      Kedik (berfungsi sebagai senjata)
*      Siwar Panjang (berfungsi sebagai senjata)
11.   PROVINSI  DAERAH  KHUSUS  IBUKOTA  (DKI)  JAKARTA
a.       Seni Murni  :
*      Tari Topeng
*      Tari Yopong
*      Tari Ronggeng
b.      Seni Terapan  :
*      Rumah Kebaya (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
*      Badik (berfungsi sebagai senjata)
*      Parang (berfungsi sebagai senjata)
*      Golok (berfungsi sebagai senjata)
(Seni terapan : senjata golok)
12.   PROVINSI  JAWA  BARAT  (JABAR)
a.       Seni Murni  :
*      Tari Topeng Kuncaran
*      Tari Merak
*      Tari Jaipongan
b.      Seni Terapan  :
*      Kesepuhan Cirebon (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
*      Kujang (berfungsi sebagai senjata)
(Seni terapan : senjata kujang)
*      Angklung (berfungsi sebagai alat musik)
(Seni terapan : alat musik angklung)
*      Anyaman
(Anyaman aseupan)
(Anyaman sandal)   



13.   PROVINSI  BANTEN
a.       Seni Murni  :
*      Tari Topeng
*      Batik Banten
(Seni murni : batik Banten)
Batik banten memiliki tampilan warna yang sangat meriah, gabungan dari warna-warna pastel yang berkesan ceria namun juga lembut. Sangat cocok dalam menggambarkan karakter orang Banten yang memiliki semangat dan cita-cita tinggi, karakter yang ekspresif namun tetap rendah hati. Paduan warna tersebut sangat dipengaruhi oleh air tanah yang dalam proses pencelupan mereduksi warna-warna terang menjadi warna pastel karena kandungan yang ada di dalamnya.
Masing masing motif batik tersebut juga diberikan nama nama khusus yang diambil dari nama tempat, bangunan, maupun ruang dari situs Banten Lama dan juga dari nama gelar di masa Kesultanan Banten.
b.      Seni  Terapan  :
*      Rumah Panggung (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
*      Golok (berfungsi sebagai senjata)
14.   PROVINSI  JAWA  TENGAH  (JATENG)
a.       Seni Murni  :
*      Tari Serimpi
*      Tari Blambangan Cakil
*      Tari Gandrung
b.      Seni Terapan  :
*      Rumah Joglo (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
*      Keris (berfungsi sebagai senjata)
(Seni terapan : senjata keris)
*      Blangkon Jawa Tengah
(Seni terapan : blangkon Jateng)
15.   PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY)
a.       Seni Murni  :
*      Tari Serimpi Sangu Pati
*      Tari Bedaya
*      Relief Candi Borobudur

(Seni murni : relief Candi borobudur)
b.      Seni Terapan  :
*      Rumah Joglo (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
*      Rumah Bangsal Kencono (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
*      Keris Jogja (berfungsi sebagai senjata)
*      Candi Borobudur (berfungsi sebagai tempat ibadah)


(Seni terapan : Candi Borobudur)
*      Candi Prambanan
*      Candi Mendut
*      Candi Kalasan
16.   PROVINSI  JAWA  TIMUR  (JATIM)
a.       Seni Murni  :
*      Tari Remong
*      Reog Ponorogo
*      Patung Suroboyo
(Seni murni : Patung Suroboyo)
*      Topeng Reog


(Seni  murni : topeng reog)
b.      Seni Terapan  :
*      Rumah Joglo (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
*      Clurit (berfungsi sebagai senjata)
(Seni terapan : senjata clurit)
17.   PROVINSI  KALIMANTAN  BARAT  (KALBAR)
a.       Seni Murni  :
*      Tari Monong
*      Tari Zapin Tembung
b.      Seni Terapan  :
*      Rumah panjang (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
*      Mandau (berfungsi sebagai senjata)
(Seni terapan : senjata Mandau)
18.   PROVINSI  KALIMANTAN  TENGAH  (KALTENG)
a.       Seni Murni  :
*      Tari Tambun dan Bungai
*      Tari Balean Dadas
b.      Seni Terapan  :
*      Rumah Betang (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
*      Mandau  (berfungsi sebagai senjata
*      Lunjuk Sumpit Randu (berfungsi sebagai senjata)
19.   PROVINSI KALIMANTAN SELATAN (KALSEL)
a.       Seni Murni  :
*      Tari Baksa Kembang
*      Tari Radab rahayu
b.      Seni Terapan  :
*      Rumah Banjar (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)

(Seni terapan : Rumah Banjar)
*      Keris (berfungsi sebagai senjata)
*      Bujak Beliung (berfungsi sebagai senjata)
20.   PROVINSI KALIMANTAN TIMUR (KALTIM)
a.       Seni Murni  :
*      Tari Gong
*      Tari Perang
b.      Seni Terapan  :
*      Rumah lamin (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
(Seni terapan : Rumah Lamin)
*      Mandau (berfungsi sebagai senjata)
21.   PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT (NTB)
a.       Seni Murni  :
*      Tari Mpaa Lenggogo
*      Tari Batunganga
b.      Seni Terapan  :
*      Dalam Loka Samawa (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
*      Keris (berfungsi sebagai senjata)
*      Sampari (berfungsi sebagai senjata)
*      Sondi (berfungsi sebagai senjata)
*      Alat musik Serunai (berfungsi sebagai alat musik)


(Seni terapan : alat musik Serunai)
22.   PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR (NTT)
a.       Seni Murni  :
*      Tari Perang
*       Tari Gareng Lameng
b.      Seni Terapan  :
*      Rumah Musalaki (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
*      Sundu (berfungsi sebagai senjata)
*      Sasando (berfungsi sebagai alat musik)
(Seni terapan : alat musik sasando)
23.   PROVINSI  BALI
a.       Seni Murni  :
*      Tari Legong
*      Tari Kecak
*      Tari Pendet
*      Lukisan Bali


(Seni murni : lukisan Bali)
*      Seni lukis anonym Bali (lukisan Bali kuno)
(Seni murni : seni lukis anonym bali by Djati Widodo)
*      Leak
(Seni murni : leak bali)
b.      Seni Terapan  :
*      Gapura Candi Bentar (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
*      Keris (berfungsi sebagai senjata)
24.   PROVINSI  SULAWESI  BARAT  (SULBAR)
a.       Seni Murni  :
*      Tari Piring
*      Tari Payung
*      Tari Randai
(Seni murni : Tari Randai)
b.      Seni Terapan  :
*      Mamuju (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
*      Keris (berfungsi sebagai senjata)
25.   PROVINSI  SULAWESI  UTARA  (SULUT)
a.       Seni Murni  :
*      Tari Maengket
*      Tari Polopalo
b.      Seni Terapan  :
*      Rumah Bolaang Mongondow (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
(Seni terapan : Rumah Bolaang Mongondow)
*      Keris (berfungsi sebagai senjata)
*      Peda (berfungsi sebagai senjata)
*      Sabel (berfungsi sebagai senjata)
26.   PROVINSI  SULAWESI  TENGAH  (SULTENG)
a.       Seni Murni  :
*      Tari Lumense
*      Tari Peule Cinde
b.      Seni Terapan  :
*      Souraja / Rumah besar (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
(Seni terapan : Rumah Besar/Souraja)
*      Pasatimpo (berfungsi sebagai senjata)
27.   PROVINSI  SULAWESI  TENGGARA  (SULTRA)
a.       Seni Murni  :
*      Tari Balumpa
*      Tari Dinggu
b.      Seni Terapan  :
*      Laikas (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)

(Seni terapan : Rumah Laikas)
*      Keris (berfungsi sebagai senjata)
28.   PROVINSI  SULAWESI  SELATAN  (SULSEL)
a.       Seni Murni  :
*      Tari Kipas
*      Telapak tangan di Gua Leang-Leang
(Seni murni : telapak tangan di Gua Leang-Leang)
b.      Seni Terapan  :
*      Tongkonan (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
*      Badik (berfungsi sebagai senjata)
29.   PROVINSI  GORONTALO
a.       Seni Murni  :
*      Tari Polopalo
(Seni murni : Tari Polopalo)
b.      Seni Terapan  :
*      Bandayo Po Boibe (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
*      Bele li Mbui (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
*      Dulohupa (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
(Seni terapan : Rumah Dulohupa)
*      Keris (berfungsi sebagai senjata)
*      Sabele/Parang (berfungsi sebagai senjata)
30.   PROVINSI  MALUKU
a.       Seni Murni  :
*      Tari Lenso
*      Tari Cakalele

(Seni murni : Tari Cakalele)
b.      Seni Terapan  :
*      Rumah Baileo (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
*      Parang Salawaki / Salawaku (berfungsi sebagai senjata)
*      Kalawai (berfungsi sebagai senjata)
31.   PROVINSI  MALUKU  UTARA
a.       Seni Murni  :
*      Tari Perang
*      Tari Nahar Ilaa
b.      Seni Terapan  :
*      Rumah Baileo (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)

(Seni terapan : Rumah Baileo)
*      Keris (berfungsi sebagai senjata)
32.   PROVINSI  PAPUA  BARAT
a.       Seni Murni  :
*      Tari Suanggi
*      Tari Peran
*      Tari Selamat Datang
*      Hiasan rumah adat Honai
(Seni murni : hiasan rumah adat Honai)
b.      Seni Terapan  :
*      Rumah Honai (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
(Seni terapan : Rumah Hanoi)
*      Pisau Belati (berfungsi sebagai senjata)
*      Panah dan Busur Irian (berfungsi sebagai senjata)
33.   PROVINSI  PAPUA
a.       Seni Murni  :
*      Tari Suanggi
*      Tari Perang
*      Tari Selamat Datang
*      Gelang anyaman Papua
(Seni murni : gelang anyaman Papua)
Terbuat dari serat kayu-kayuan.
*      Hiasan rumah adat Honai
b.      Seni Terapan  :
*      Rumah Honaii (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
*      Pisau Belati (berfungsi sebagai senjata)